Pengembangan Anoa Sebagai Ranpur Infanteri Mekanis

18 September 2017

Ilustrasi ketahanan Panser ANOA 6x6 dari berbagai serangan (image : Kaskus Militer)

Tahun 2006, Pindad dan BPPT memulai pengembangan APS-3 yang tidak hanya bisa bermanuver di darat tetapi juga di perairan dangkal dan danau. Pengembangan ini menghasilkan varian 4×4, dan selanjutnya disempurnakan untuk diaplikasikan kemampuan amfibinya untuk varian 6×6. Uji coba varian pertama dilakukan awal tahun 2007 dan pada 10 Agustus 2008, 10 panser pertama APS-3 ANOA diproduksi. Tahun 2009, panser pertama diserahterimahkan kepada Kementrian Pertahanan.

Karena performa ANOA yang bagus dan adanya program kemandirian Alutsista yang digalakkan oleh Kementrian Pertahanan, PT. Pindad terus mengembangkan ANOA ke dalam beberapa varian. Khusus jajaran TNI AD sendiri, ANOA menjadi salah satu kendaraan tempur wajib yang harus dimiliki Satuan Infanteri Mekanis untuk mendukung tugas pokoknya.


Panser ANOA 6x6 (photo : Ryan Boedi)

Saat ini TNI AD mulai mengembangkan beberapa Brigade Infanteri (Brigif) di Indonesia menjadi Brigif Mekanis, diantaranya ; Brigif Mekanis-1/Pengaman Ibu Kota/Jaya Sakti di bawah Kodam Jaya, memiliki 3 Batalyon Mekanis (Yonif Mekanis-201/Jaya Yudha, Yonif Mekanis-202/Tajimalela dan Yonif Mekanis-203/Arya Kemuning), Brigif Mekanis-6/Trisakti Baladaya di bawah naungan Divisi Infanteri-2 Kostrad, yang menaungi 3 Batalyon Infanteri Mekanis (Yonif Mekanis-411/Pandawa, Yonif Mekanis-412/Bharata Eka Shakti dan Yonif Mekanis-413/Bremoro). dan Brigif Mekanis-16/Wira Yudha di bawah naungan Kodam V/Brawijaya, yang menaungi 3 Batalyon Infanteri Mekanis (Yonif Mekanis-512/Quratara Yudha, Yonif Mekanis-516/Caraka Yudha dan Yonif Mekanis-521/Dadaha Yudha).

Beberapa satuan di luar Jawa juga mulai dilengkapi dengan Ranpur ANOA untuk menunjang tugas pokoknya, seperti Yonif-113/Jaya Sakti di Kodam Iskandar Muda, Yonif Raider-134/Tombak Sakti di Kodam I/Bukit Barisan dan Yonif Raider Khusus-744/Satya Yudha Bhakti di Kodam IX/Udayana. Walaupun dalam pelaksanaannya belum terdukung sepenuhnya, TNI AD berupaya memenuhi kuota jumlah kendaraan tempurnya agar sesuai TOP (Tabel Organisasi dan Perlengkapan).


Panser ANOA 6x6 Kontingen Garuda (photo : Kaskus Militer)

Tiga Batalyon Lagi

Selain itu, kedepan, TNI AD berencana membentuk tiga Batalyon Infanteri Mekanis lagi di tiga komando daerah militer (Kodam) untuk menghadapi ancaman sesuai perkembangan lingkungan strategis global yang makin dinamis dan beragam. Pembentukan tiga Batalyon Infanteri Mekanis merupakan bagian dari penataan organisasi Angkatan Darat menghadapi tuntutan dan kebutuhan organisasi, agar lebih efektif dan efisien dalam pelaksanaan tugas.

Dari uraian di atas, menunjukkan bahwa ANOA merupakan salah satu Kendaraan Tempur (Ranpur) yang mumpuni jika dihadapkan dalam kondisi perang maupun tugas-tugas pengamanan. Ditambah performa gaharnya, tidak salah jika pimpinan TNI AD menempaatkan ANOA sebagai salah satu Alutsista yang dibutuhkan Batalyon Infanteri Mekanisnya. Pengakuan terhadap ANOA, produk karya anak bangsa ini, menjadi salah satu bukti kemandirian dan kemajuan sektor industri pertahanan Indonesia untuk memenuhi kebutuhan Alutsistanya di masa kini dan masa mendatang, khususnya TNI AD.

(TNI AD)

0 Response to "Pengembangan Anoa Sebagai Ranpur Infanteri Mekanis"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel