KASAU : Tambah Hercules C-130J, Drone, dan Skyshield
17 Oktober 2017
Hercules serie C-130 J (photo : Andy G Leonard)
Kasau: TNI AU Akan Diperkuat Hercules Tipe J
Yogyakarta- Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, menjelaskan, pihaknya akan terus melakukan pembinaan kekuatan di lingkungan TNI AU.
Dalam Rencana Strategis (Renstra) kedua (2014-2019) ini, TNI AU akan menambah kekuatan pesawat Hercules Tipe J. Sehingga ke depannya akan berpengaruh langsung pada kesiapan Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU.
"AU sendiri dalam renstra kedua ini akan menambah kekuatan pesawat Hercules Tipe J sehingga berpengaruh langsung pada kesiapan Pasukan Khas," kata Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, ketika ditemui sesaat setelah memimpin peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-70 Korps Pasukan Khas (Korpaskhas) TNI Angkatan Udara di Taxy Way Landasan Udara (Lanud) Adi Sutjipto, Yogyakarta, Selasa (17/10).
Dikatakan, dengan adanya pesawat angkut Hercules Tipe J tersebut akan mengubah pelaksanaan penerjunan Paskhas karena pesawat itu sudah dilengkapi dengan oksigen.
"Pesawat tipe J dilengkapi dengan oksigen, sehingga profile penerjunan akan berubah. Sehingga pasukan bila melaksanakan kegiatan ini dengan aman karena ketika pada ketinggian lebih dari 10.000 (kaki), pesawat buka pintu oksigen juga bisa hidup karena peralatan yang ada di pesawat itu," ungkapnya.
Bila terealisasi, pesawat angkut Hercules Tipe J akan menggantikan pesawat angkut Hercules lawas (Tipe B) yang hingga kini masih digunakan TNI AU dalam menjalankan setiap operasi.
Sebagaimana diketahui, Indonesia merupakan satu-satunya negara yang masih menggunakan pesawat angkut Hercules tipe B. Selain Hercules Tipe B, Indonesia juga masih menggunakan pesawat angkut Hercules Tipe H. (BeritaSatu)
Radar pasif dan aktif akan digelar di pulau terluar (photo : radio.cz)
Kasau: Radar dan Drone Akan Digelar di Pulau Terluar
Oerlikon Skyshield (photo : defence.pk)
TNI AU datangkan 11 unit penghalau serangan udara
KONTAN.CO.ID - YOGYAKARTA. TNI Angkatan Udara akan datangkan senjata Penghalau Serangan Udara (PSU) Oerlikon Skyshield. Alat utama sistem pertahanan (alutsista) ini akan menambah daya tahan objek vital dari serangan udara,
Kepala Staff Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI AU Hadi Tjahyono mengatakan, 11 oerlikon skyshield akan ditempatkan di landasan udara yang membutuhkan.
"Penambahan Alutsista kita tambah itu orliekon, akan ada tambahan 11 oerlikon di lanud yang kita kira harus ditambah," kata Hadi seusai Menjadi inspektur upacara dalam perayaan HUT Korps Pasukan Khas (Korpaskhas) ke 70 di Lanud Adisutjipto, Yogyakarta, Selasa (17/10).
Oerlikon Skyshield yang diproduksi pabrikan asal Swiss ini punya efektivitas halau serangan pada jarak 4.000 meter dan ketinggian 1.000 meter.
Kapuspen TNI AU Jemi Trisonjaya pada saat yang sama menyebut penambahan Oerlikon Skyshield akan dilakukan secara bertahap.
"Kita kini punya 4 Oerlikon yang ada di Jakarta, Yogyakarta, Makassar, dan Pontianak. Sementara yang sebelas akan diadakan secara bertahap sesuai Renstra TNI AU," kata Jemi.
Selain pengadaan Oerlikon Skyshield, rencananya TNI AU juga akan segera menambah Pesawat Hercules. Hadi menyebut Hercules yang akan didatangkan akan miliki teknologi terbaru.
"Kita akan datangkan satu Hercules Tipe J. Pesawat ini telah dilengkapi dengan oksigen, saat ketinggian 10 ribu Meter, pasukan penerjun akan aman karena masih ada oksigen dari pesawat," tambah Hadi. (Kontan)
Hercules serie C-130 J (photo : Andy G Leonard)
Kasau: TNI AU Akan Diperkuat Hercules Tipe J
Yogyakarta- Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, menjelaskan, pihaknya akan terus melakukan pembinaan kekuatan di lingkungan TNI AU.
Dalam Rencana Strategis (Renstra) kedua (2014-2019) ini, TNI AU akan menambah kekuatan pesawat Hercules Tipe J. Sehingga ke depannya akan berpengaruh langsung pada kesiapan Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU.
"AU sendiri dalam renstra kedua ini akan menambah kekuatan pesawat Hercules Tipe J sehingga berpengaruh langsung pada kesiapan Pasukan Khas," kata Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, ketika ditemui sesaat setelah memimpin peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-70 Korps Pasukan Khas (Korpaskhas) TNI Angkatan Udara di Taxy Way Landasan Udara (Lanud) Adi Sutjipto, Yogyakarta, Selasa (17/10).
Dikatakan, dengan adanya pesawat angkut Hercules Tipe J tersebut akan mengubah pelaksanaan penerjunan Paskhas karena pesawat itu sudah dilengkapi dengan oksigen.
"Pesawat tipe J dilengkapi dengan oksigen, sehingga profile penerjunan akan berubah. Sehingga pasukan bila melaksanakan kegiatan ini dengan aman karena ketika pada ketinggian lebih dari 10.000 (kaki), pesawat buka pintu oksigen juga bisa hidup karena peralatan yang ada di pesawat itu," ungkapnya.
Bila terealisasi, pesawat angkut Hercules Tipe J akan menggantikan pesawat angkut Hercules lawas (Tipe B) yang hingga kini masih digunakan TNI AU dalam menjalankan setiap operasi.
Sebagaimana diketahui, Indonesia merupakan satu-satunya negara yang masih menggunakan pesawat angkut Hercules tipe B. Selain Hercules Tipe B, Indonesia juga masih menggunakan pesawat angkut Hercules Tipe H. (BeritaSatu)
Radar pasif dan aktif akan digelar di pulau terluar (photo : radio.cz)
Kasau: Radar dan Drone Akan Digelar di Pulau Terluar
Perbatasan adalah garda terdepan NKRI yang harus dijaga dan dipertahankan demi keamanan nasional Indonesia, terutama pulau-pulau terluar antar negara. Penguatan sektor pertahanan yang akan diantaranya pengembangan pangkalan udara terluar menjadi Tipe B.
Menurut Kepala Staf TNI Angkatan Udara ( Kasau) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, peningkatan tipe pangkalan udara dilakukan untuk menjawab berbagai tantangan pertahanan keamanan nasional yang semakin kompleks ke depan.
” Kita sedang kembangkan pangkalan udara di Pulau terluar, contohnya di Ranai, Tarakan dan kita juga kembangkan di Morotai, kita tingkatkan ke tipe B,” ujar Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, ketika ditemui sesaat setelah memimpin peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-70 Korps Pasukan Khas (Korpaskhas) TNI Angkatan Udara di Taxy Way Landasan Udara (Lanud) Adi sutjipto, Yogyakarta, Selasa (17/10/2017).
Pangkalan TNI AU Ranai (Natuna) merupakan pangkalan Operasi TNI AU tipe C dan berada dibawah komando dan kendali Koopsau I. Sedangkan Pangkalan TNI AU Tarakan merupakan Salah satu Pangkalan Operasi Tipe C dibawah Koopsau II.
Dengan peningkatan status Lanud tersebut, kata Kasau, selanjutnya juga akan diikuti dengan peningkatan kepangkatan jabatan dan jumlah personel pengawak lanud serta fasilitas lanud.
Melalui peningkatan status ini, maka Lanud tipe C yang selama ini dipimpin Komandan berpangat Letkol, maka setelah meningkat menjadi tipe B akan dipimpin oleh seorang Komandan berpangkat Kolonel.
Demikian juga, untuk jumlah personel yang mengawaki Lanud, mengalami peningkatan. Sesuai dengan Daftar Susunan Personel (DSP) TNI AU, maka Lanud tipe B sedikitnya akan diawaki oleh 150 personel (militer dan PNS).
Kasau mengatakan, selain peningkatan tipe, di Pangkalan Udara terluar juga akan dilengkapi dengan tambahan radar. Bahkan, untuk pangkalan udara tertentu akan diperkuat pesawat tanpa awak (drone) yang memiliki kemampuan jelajah hingga 2.000 kilometer.
Untuk itu, lanjut Kasau, kekuatan Paskhas pun akan ditingkatkan, karena akan di gelar di Lanud terluar yang juga akan kita gelar radar, tambahan radar aktif dan radar pasif.
“Termasuk Tarakan maupun Ranai kita tempatkan pesawat drone yang mampu terbang 2.000 km,” ujar Kasau.
Selain itu, peningkatan kemampuan pasukan TNI AU yang bertugas di pangkalan udara juga perlu dilakukan. Semua dilakukan agar kegiatan operasi yang dilakukan dapat ditunjang oleh kemampuan personil yang bertugas.
Menurutnya, tugas dan fungsi Paskhas juga diperlukan untuk menjaga Alutsista tersebut. Saat ini TNI AU memiliki tiga wing, satu satuan bravo, batalyon.
“Kita akan bertahap sesuai dengan Renstra. Karena saat ini kita berbasis pada mininum esential force (MEF),” kata Kasau. (Tangerang Online)
TNI AU datangkan 11 unit penghalau serangan udara
Kepala Staff Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI AU Hadi Tjahyono mengatakan, 11 oerlikon skyshield akan ditempatkan di landasan udara yang membutuhkan.
"Penambahan Alutsista kita tambah itu orliekon, akan ada tambahan 11 oerlikon di lanud yang kita kira harus ditambah," kata Hadi seusai Menjadi inspektur upacara dalam perayaan HUT Korps Pasukan Khas (Korpaskhas) ke 70 di Lanud Adisutjipto, Yogyakarta, Selasa (17/10).
Oerlikon Skyshield yang diproduksi pabrikan asal Swiss ini punya efektivitas halau serangan pada jarak 4.000 meter dan ketinggian 1.000 meter.
Kapuspen TNI AU Jemi Trisonjaya pada saat yang sama menyebut penambahan Oerlikon Skyshield akan dilakukan secara bertahap.
"Kita kini punya 4 Oerlikon yang ada di Jakarta, Yogyakarta, Makassar, dan Pontianak. Sementara yang sebelas akan diadakan secara bertahap sesuai Renstra TNI AU," kata Jemi.
Selain pengadaan Oerlikon Skyshield, rencananya TNI AU juga akan segera menambah Pesawat Hercules. Hadi menyebut Hercules yang akan didatangkan akan miliki teknologi terbaru.
"Kita akan datangkan satu Hercules Tipe J. Pesawat ini telah dilengkapi dengan oksigen, saat ketinggian 10 ribu Meter, pasukan penerjun akan aman karena masih ada oksigen dari pesawat," tambah Hadi. (Kontan)
0 Response to "KASAU : Tambah Hercules C-130J, Drone, dan Skyshield"
Post a Comment