Lanud Sultan Hasanuddin Dapat Tambahan Satu Pesawat CN 235 MPA

07 Mei 2018


Selain dua pesawat jenis CN 235-220 MPA ini, Skadron Udara 5 juga memiliki empat pesawat MPA jenis Boeing 737–200. (photo : TribunNews)

CN-235 MPA, Pesawat Intai Canggih Buatan Anak Negeri, Tambah Kekuatan Alutsista Skadron 5 Hasanuddin

MAROS, KOMPAS.com - Satu unit pesawat CN-235 Tipe MPA (Maritim Patrol Aircraft) buatan PT Dirgantara Indonesia diserah terimakan di hanggar Skadron 5 Lanud Hasanuddin Makassar yang bermarkas di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Jumat (4/5/2018). 

Proses serah terima yang ditandai dengan aksi terbang rendah CN-235 menyambar di atas Apron Galaktika. 

Dengan menggunakan dua armada pemadam kebakaran, semburan air dari arah berlawanan menyambut kedatangan pesawat intai berteknologi canggih CN-235 MPA yang memiliki kemampuan terbang rendah hingga ketinggian 1000 feet.  

Pesawat CN-235MPA TNI serie baru (photo : eagles idn)

Iwan Krisnanto yang mewakili PT Dirgantara Indonesia menjelaskan, pesawat pabrikan dalam negeri ini telah dilengkapi sistem komputer yang diintegrasikan dengan sistem sensor hingga memiliki kemampuan menangkap rute dan pancaran frekuensi. 

Masih menurut Iwan, pesawat ini juga memiliki kemampuan radar untuk dapat menjangkau antara 100 hingga 200 Notical Mile ditambah dengan kemampuan kamera beresolusi tinggi hingga dapat memaksimalkan proses patroli di wilayah NKRI.

“Kedepannya pesawat jenis CN-235 ini akan dibekali roket, sehingga selain melakukan patroli, juga langsung dapat melakukan penindakan,” ungkap Iwan saat memberikan keterangan pers, di Skadron 5 Hasanuddin, Jumat. 

Hingga saat ini, PT Dirgantara indonesia telah membuat 18 unit pesawat yang saat ini telah digunakan oleh Turki sebanyak 9 pesawat, 4 pesawat untuk Korea dan selebihnya digunakan TNI baik Angkatan Udara mauapun Angkatan Laut. 


Pesawat CN-235MPA TNI serie baru (photo : eagles idn)

Pesawat CN 235-220 MPA Lanud Bisa Memantau Wilayah Maritim Saat Malam

MAKASSAR, PIJARNEWS.COM– Kini Skadron Udara 5 Pangkalan Udara TNI Angkatan Udara (Lanud) Sultan Hasanuddin memiliki dua alutsista Pesawat CN 235-220 Maritime Patrol Aircraft (MPA).

Akan tetapi, ada perbedaan CN 235-220 MPA yang dimiliki Skadron Udara 5 Lanud Sultan Hasanuddin sejak tahun 2012 dengan CN 235-220 MPA yang baru diserah terimakan dari Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Republik Indonesia (RI) melalui PT Dirgantara Indonesia (PT DI) selaku pembuat pesawat tersebut. CN 235-220 MPA tersebut memiliki kecanggihan yang jauh daripada sebelumnya.

PT Dirgantara bahkan membuat CN 235-220 MPA yang baru bisa digunakan merekam atau memfoto wilayah maritim saat malam. Tidak hanya itu melalui infrared yang dipasang dipesawat tersebut bisa mengambil gambar dengan sangat baik, meski dalam keadaan kabut atau malam.

Komandan Skadron Udara 5, Lanud Sultan Hasanuddin, Letkol Pnb Ilman Ambarita menjelaskan, salah satu sistem unggulan pada pesawat CN 235-220 MPA tersebut yakni, pesawat akan bisa mendeteksi signal, radar kapal dan juga memiliki kamera yang bisa merekam video dan foto.


Pesawat CN-235MPA TNI AU serie lama (photo : eagles idn)

”Kalau video kita terbatasi oleh cahaya, saat kabut otomatis kita tidak bisa melihat, sama dengan video, makanya kita pakai infrared. Infrared bisa menembus awan, menembus gelapnya malam, ” jelas Letkol Pnb Ilman Ambarita, Jumat (4/5).

Selain itu, CN 235-220 MPA yang teregistrasi di Skadron Udara 5 dengan nomor AI-2318 TNI AU dilengkapi dengan sistem navigasi, komunikasi dan misi (mulai mendekati fase operasional dan hadir dalam Singapore Airshow 2008). CN-235 MPA menggunakan sistem Thales AMASCOS, radar pencari Thales/EADS Ocean Master Mk II, Penjejak panas (thermal imaging) dari Thales, Elettronica ALR 733 radar warning receiver dan CAE’s AN/ASQ-508 Magnetic Anomaly Detection System. Pesawat ini juga akan mengakomodasi Rudal Exocet MBDA AM-39 atau torpedo ringan Raytheon Mk 46.

Pesawat CN-235MPA Yang Lama

Selain itu, lanjut pria Alumni AAU 1999 ini, untuk CN 235-220 MPA yang lama memiliki fungsi yang sama dengan CN 235-220 MPA yang baru. Hanya saja dalam waktu dekat Pesawat CN yang lama mengalami penurunan kemampuan. Sehingga akan ditarik ke PT DI untuk dilakukan penggantian sistem yang lebih baru dan cangih seperti Pesawat CN yang baru datang.


Pesawat CN-235MPA TNI AU serie lama (photo : fida perkasa)

Senior Vice President (SVP) untuk Corporate Planning dan Program Management PT DI, Iwan Krisnanto mengatakan, Pesawat CN 235-220 MPA tersebut dibuat dengan melewati berbagai uji coba yang ketat. Pasalnya pesawat tersebut dirancang untuk misi tertentu.

Untuk ketinggian, CN 235-220 MPA sebenarnya tidak dirancang untuk ketinggian yag terlalu tinggi, akan tetapi dengan beberapa alat canggih yang dimiliki pesawat tersebut, CN bisa sampai ketinggian 12.000-18.000 feet. Sedangkan paling rendah bisa 1.000-2.000 feet.

“Sedangkan untuk CN yang lama akan ditarik. Kemudian kami akan ganti bagian-bagian yang sudh mengalami penurunan, kami akan tingkatkan kemampuannya dengan teknologi terkini, ” tegas pria berkacamata ini.


Pesawat CN-235MPA TNI AU serie lama (photo : htka)

Pada serah terima tersebut, Iwan Krisnanto menghaturkan terima kasih kepada Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan TNI, khususnya TNI AU atas kepercayaan yang selama ini telah diberikan kepada PT DI. Dimana PT DI selalu berupaya dan melakukan perubahan yang berkelanjutan agar dapat menjaga kepercayaan tersebut dengan terus memperbaiki Quality, Cost and Delivery (QCD) dari produk dan jasa yang dihasilkan.

PT DI selalu siap memenuhi pesanan berikutnya dari Kementerian Pertahanan Republik Indonesia maupun TNI, dalam rangka mewujudkan kemandirian alutsista TNI. Keberadaan PT DI akan sangat berarti jika setiap produk serta jasa yang dihasilkannya dimanfaatkan secara maksimal oleh seluruh instansi dan lembaga negara di Indonesia, termasuk tentu saja oleh Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan TNI yang selama ini telah menjadi customer terbesar PTDI.

“Kami menghaturkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras. Semoga setiap pengabdian kita kepada bangsa dan Negara selalu mendapat limpahan rakhmat dan karuniaNya. Amin,”tutupnya. (PijarNews)

0 Response to "Lanud Sultan Hasanuddin Dapat Tambahan Satu Pesawat CN 235 MPA"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel