Surprise, Indonesia Dapat Memproduksi Sendiri Kendaraan Lapis Baja : Media Vietnam

22 November 2018


Kendaraan lapis baja produksi Indonesia dalam pameran IndoDefence 2018 (all photos : DatViet/BMPD)

Kendaraan lapis baja yang diproduksi oleh Indonesia, meskipun menggunakan teknologi asing, memiliki desain modern, daya tembak yang kuat dan dipromosikan tidak kalah dengan produk-produk Barat.



Dalam pameran Indo Defence 2018, industri pertahanan Indonesia terkesan dengan banyak produk pertahanan yang diproduksi di dalam negeri. Dalam gambar, kendaraan lapis baja ringan Komodo diproduksi oleh PT Pindad Group, kontraktor pertahanan terkemuka di Indonesia.



Kendaraan lapis baja Komodo dikembangkan berdasarkan kendaraan lapis baja Perancis Sherpa 2. Kendaraan itu dipasangi dengan turret M252 25 mm American Bushmaster, 7,62 mm coaxial machine gun, dan dua rudal anti-tank Alcotan 100 Spanyol. Kendaraan dapat mencapai kecepatan hingga 80 km/jam.



Kendaraan tempur infanteri Badak, konfigurasi 6×6 roda. Badak memiliki berat tempur sekitar 15 ton. Bodinya dilapisi oleh Stanag 4569, NATO level 3, yang dapat menahan amunisi 7,62 mm munisi penembus armor pada jarak 30 m, dengan tahan-ledakan setara dengan 8 kg TNT.



Badak dilengkapi dengan turret Belgia CMI Defense CSE 90LP, kaliber 90 mm, dan senapan mesin koaksial 7,62 mm. Kanon memiliki kecepatan tembak maksimum 20 putaran per menit, jarak efektif 6 km. Kendaraan infanteri Badak sangat dihargai karena daya tembak mereka.



Panser Infantry Fighting Vehicle roda 8×8 diproduksi bersama dengan Steyr-Daimler-Puch Spezialfahrzeuge dari Austria. Kendaraan memiliki bobot tempur 22 ton, kecepatan maksimum 80 km/jam, kecepatan 8 km/jam saat amfibi, dan jangkauan operasional 600 km.



Panser dilengkapi dengan turret 30 mm UOC30MК II, dan senapan koaksial 7,62 mm yang diproduksi oleh Elbit Systems, Israel. Turret ini dilengkapi dengan sensor optik state-of-the-art untuk kinerja tempur unggul.



Komodo Self-propelled Mortar dikembangkan berdasarkan pada Komodo Panser. Versi ini diproduksi bersama antara PT Pindad, Indonesia dan Ares dari Brasil. Kendaraan dilengkapi dengan sistem mortir 81mm atau 120mm RMS yang diproduksi oleh Ares.



Sistem mortar RMS dipasang pada turret yang mampu berputar 360 derajat, bersama dengan sistem kontrol tembakan modern. Dapat mencapai kisaran 7 km dengan mortir 120 mm. Mortar adalah senjata dengan daya tembak yang kuat, biaya rendah, efektivitas tempur yang tinggi. Mortar parasut telah digunakan di militer selama lebih dari 100 tahun tetapi masih sangat berguna dan hampir tidak usang.



Kendaraan lapis baja multi-guna Turranga diproduksi oleh PT Karya Tugas Anda, Indonesia. Dibangun pada chassis Ford F550. Kendaraan lapis baja ini telah dipilih untuk pasukan Paskhas Angkatan Udara Indonesia.



Turranga memiliki turret yang dipasang di atap yang dapat dilengkapi dengan berbagai senjata tergantung pada persyaratan misi. Kendaraan dapat membawa 12 orang, termasuk 2 driver. Turranga dilengkapi dengan mesin 400 tenaga kuda, kecepatan maksimum hingga 110 km/jam.



Kendaraan lapis baja yang diproduksi oleh Indonesia bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan pertahanan utama di dunia, sehingga mereka mewarisi teknologi modern dari mereka. Ini membantu Indonesia menciptakan produk berkualitas, kurang berisiko karena teknologi asing telah terbukti efektif. Analis mengatakan ini adalah langkah yang bijaksana bagi mereka untuk mengejar ketinggalan dengan beberapa teknologi canggih di Barat.

(DatViet)

0 Response to "Surprise, Indonesia Dapat Memproduksi Sendiri Kendaraan Lapis Baja : Media Vietnam"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel