Pengadaan Helikopter CH-47 Chinook TNI
15 Januari 2019
Helikopter CH-47F Chinook (photo : Charles Cunliffe)
tniad.mil.id – Jika tidak ada aral melintang pada tahun 2019 mendatang menurut sebuah sumber, heli transport CH-47 Chinook dari AS rencananya akan memperkuat Alutsista kita. Kehadiran heli Chinook untuk memperkuat Alutsista memang sangat dibutuhkan mengingat selama ini helikopter angkut yang kita miliki jumlahnya masih terbatas.
Jika dibandingkan dengan heli transport yang sudah kita miliki, kehadiran heli Chinook yang berbentuk unik karena merupakan ‘heli tandem’ memang sangat mencolok. Sebagai helikopter yang memiliki dua baling-baling utama, Chinook memiliki ukuran panjang 30 meter, tinggi 5,7 meter, dan bisa mengangkut 55 tentara bersenjata lengkap atau sekitar 11.000 kg barang.
Didorong oleh pengalaman berharga, pada tahun 2016 Kementerian Pertahanan RI menurut sebuah sumber menandatangani pembelian Heli Chinook yang rencananya dikirim secara bertahap mulai tahun 2019.
Rencana pembelian helikopter CH-47 atau lebih dikenal dengan nama Chinook baru terlaksana pada 2016, dan nanti pengoperasionalannya diserahkan kepada yang berkompeten sebagai bagian dari Alutsista. Sebagai alat angkut berat, helikopter Chinook memiliki mobilitas sangat tinggi dan memiliki daya angkut personel sebanyak satu peleton prajurit.
Wacana pembelian helikopter dengan mesin ganda tersebut pertama kali diungkapkan oleh salah seorang pejabat yang mengatakan bahwa Chinook yang harganya ditaksir mencapai 30 juta dollar AS bakal melengkapi Alutsista TNI. Meskipun untuk pengadaan helikopter Chinook cukup mahal, tetapi nyawa orang yang perlu diselamatkan lebih mahal.
Helikopter CH-47F Chinook (photo : Dave Henderson)
Tarik ulur pemberian ToT (Transfer of Technology) dalam proses pembelian Alutsista umumnya terkait dengan beberapa prinsip, mulai dari urusan politik dan pastinya nilai total pembelian tersebut. Ada yang menarik dari rencana pengadaan helikopter angkut berat CH-47 Chinook buatan Boeing. Pasalnya Indonesia hanya membeli empat unit dan tetap mensyaratkan ToT dalam skema offset.
Diperkirakan pengadaan CH-47 Chinook akan menggunakan anggaran tahun 2016, dengan anggaran pengadaan per-unit helikopter mencapai US$30 juta. Lewat beberapa kali pembahasan dan negosiasi antara pihak Boeing dan Kemenhan RI, akhirnya pada tahun 2015 lalu, Regional Director South East Asia Boeing, Young Tae Pak menyampaikan kepada seorang pejabat kita bahwa Boeing siap memberikan dan memenuhi persyaratan skema offset yang diinginkan Indonesia.
Defence offset dalam teorinya dibagi menjadi dua pilihan, yakni direct offset dan indirect offset. Direct offset yaitu kompensasi yang langsung berhubungan dengan transaksi pembelian. Indirect offset sering juga disebut offset komersial bentuknya biasanya buyback, bantuan pemasaran/pembelian Alutsista yang sudah diproduksi oleh negara berkembang tersebut, produksi lisensi, transfer teknologi, sampai pertukaran offset, bahkan imbal beli.
Sebagai tindak lanjut, pihak Regional Boeing Asia Tenggara telah mengirimkan tim ke PT Dirgantara Indonesia untuk pembicaraan teknis lebih lanjut. Sebagaimana diketahui, Kemhan berencana membeli Helikopter Chinook untuk memperkuat Alutsista di jajaran TNI.
See full article TNI AD
Helikopter CH-47F Chinook (photo : Charles Cunliffe)
tniad.mil.id – Jika tidak ada aral melintang pada tahun 2019 mendatang menurut sebuah sumber, heli transport CH-47 Chinook dari AS rencananya akan memperkuat Alutsista kita. Kehadiran heli Chinook untuk memperkuat Alutsista memang sangat dibutuhkan mengingat selama ini helikopter angkut yang kita miliki jumlahnya masih terbatas.
Jika dibandingkan dengan heli transport yang sudah kita miliki, kehadiran heli Chinook yang berbentuk unik karena merupakan ‘heli tandem’ memang sangat mencolok. Sebagai helikopter yang memiliki dua baling-baling utama, Chinook memiliki ukuran panjang 30 meter, tinggi 5,7 meter, dan bisa mengangkut 55 tentara bersenjata lengkap atau sekitar 11.000 kg barang.
Didorong oleh pengalaman berharga, pada tahun 2016 Kementerian Pertahanan RI menurut sebuah sumber menandatangani pembelian Heli Chinook yang rencananya dikirim secara bertahap mulai tahun 2019.
Rencana pembelian helikopter CH-47 atau lebih dikenal dengan nama Chinook baru terlaksana pada 2016, dan nanti pengoperasionalannya diserahkan kepada yang berkompeten sebagai bagian dari Alutsista. Sebagai alat angkut berat, helikopter Chinook memiliki mobilitas sangat tinggi dan memiliki daya angkut personel sebanyak satu peleton prajurit.
Wacana pembelian helikopter dengan mesin ganda tersebut pertama kali diungkapkan oleh salah seorang pejabat yang mengatakan bahwa Chinook yang harganya ditaksir mencapai 30 juta dollar AS bakal melengkapi Alutsista TNI. Meskipun untuk pengadaan helikopter Chinook cukup mahal, tetapi nyawa orang yang perlu diselamatkan lebih mahal.
Helikopter CH-47F Chinook (photo : Dave Henderson)
Tarik ulur pemberian ToT (Transfer of Technology) dalam proses pembelian Alutsista umumnya terkait dengan beberapa prinsip, mulai dari urusan politik dan pastinya nilai total pembelian tersebut. Ada yang menarik dari rencana pengadaan helikopter angkut berat CH-47 Chinook buatan Boeing. Pasalnya Indonesia hanya membeli empat unit dan tetap mensyaratkan ToT dalam skema offset.
Diperkirakan pengadaan CH-47 Chinook akan menggunakan anggaran tahun 2016, dengan anggaran pengadaan per-unit helikopter mencapai US$30 juta. Lewat beberapa kali pembahasan dan negosiasi antara pihak Boeing dan Kemenhan RI, akhirnya pada tahun 2015 lalu, Regional Director South East Asia Boeing, Young Tae Pak menyampaikan kepada seorang pejabat kita bahwa Boeing siap memberikan dan memenuhi persyaratan skema offset yang diinginkan Indonesia.
Defence offset dalam teorinya dibagi menjadi dua pilihan, yakni direct offset dan indirect offset. Direct offset yaitu kompensasi yang langsung berhubungan dengan transaksi pembelian. Indirect offset sering juga disebut offset komersial bentuknya biasanya buyback, bantuan pemasaran/pembelian Alutsista yang sudah diproduksi oleh negara berkembang tersebut, produksi lisensi, transfer teknologi, sampai pertukaran offset, bahkan imbal beli.
Sebagai tindak lanjut, pihak Regional Boeing Asia Tenggara telah mengirimkan tim ke PT Dirgantara Indonesia untuk pembicaraan teknis lebih lanjut. Sebagaimana diketahui, Kemhan berencana membeli Helikopter Chinook untuk memperkuat Alutsista di jajaran TNI.
See full article TNI AD
0 Response to "Pengadaan Helikopter CH-47 Chinook TNI "
Post a Comment