Pesawat N219 Uji Terbang di Pangandaran Selama 3 Bulan
18 Juli 2019
Kapten Adi Budi pilot N219 sedang mengecek pesawatnya sebelum diterbangkan dari bandara Nusawiru Cijulang, (photo : Pikiran Rakyat)
Uji Terbang N219 di Bandara Nusawiru Dipiloti Oleh Putra Daerah
PANGANDARAN,(PR).- Pesawat perintis jenis N219 melakukan uji terbang di atas wilayah Kabupaten Pangandaran dan sekitarnya melalui bandara Nusawiru Cijulang, Rabu, 17 Juli 2019.
Pesawat bertuliskan Produk Anak Bangsa Hadir Untuk Negeri di badan pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia itu dipiloti oleh seorang Kapten asal putra daerah Kabupaten Pangandaran.
Adi Budi seorang pilot pesawat perintis N219 mengaku merupakan warga Kab. Pangandaran yang beralamat di Dusun Cibarengkok, Kecamatan Cijulang.
"Saya asli Cibarengkok Cijulang, dari putra daerah," ungkap Adi beberapa saat sebelum naik ke pesawat di bandara Nusawiru, Rabu, 17 Juli 2019.
Menurut Adi, Pangandaran cocok untuk melakukan pengujian pesawat, pasalnya kalau di Bandung elevasinya tinggi sedangkan untuk di Pangandaran elevasinya selevel.
"Jadi untuk pengujian pesawat di Nusawiru bagus. Kita gunakan dua pilot, saya dan teman saya," ujar Adi yang mengaku sudah dari sejak tahun 1991 melakukan uji terbang pesawat.
Adi pernah juga disuruh ngantar pesawat ke Afrika dan Arab Saudi.
Selama 3 bulan
Koordinator Infrastruktur Test Area N219 PT Dirgantara Indonesia, Dedi Suhendi mengatakan, rencana uji terbang pesawat N219 akan dilakukan di Pangandaran selama 3 bulan.
Menurut Dedi, uji terbang pesawat dinilai kritikal sehingga penerbangan tidak boleh di atas populasi area atau tidak boleh di atas pemukiman warga.
"Uji terbang pesawat N219 sudah dilakukan beberapa kali seperti Bandung, sekarang di Pangandaran mungkin ke depan di daerah mana, sampai sertifikatnya dikeluarkan," ungkap Dedi kepada wartawan Kabar Priangan, Agus Kusnadi.
Dirinya mengatakan, pada pelaksanaan uji terbang pesawat N219 diawaki sebanyak 2 pilot dan 3 crew mekanik dengan lama penerbangan sekitar 2 jam.
"Pilotnya juga bukan pilot asal bisa bawa pesawat aja, tetapi pilot khusus yang bisa membaca kondisi cuaca dan seluruh bagian pesawat termasuk montir," ujarnya
Sementara Kepala Bandara Nusawiru Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat, Hendra Gunawan menginformasikan, bahwa kondisi cuaca saat ini di wilayah Kab Pangandaran cukup bagus, sehingga uji terbang pesawat tidak mendapat kendala.
Hendra juga mengatakan, rencana perpanjangan runway di bandara Nusawiru akan dilakukan pada tahun 2020. Panjang runway saat ini hanya 1.400 meter.
"Rencananya tahun depan runway akan diperpanjang menjadi 1.850 meter," ujarnya.
Ditanya soal kesiapan untuk pengembangan bandara Nusawiru, Hendra mengatakan, segala macam perlengkapan bandara baik sarana maupun prasarana nya sudah lengkap.
(Pikiran Rakyat)
Kapten Adi Budi pilot N219 sedang mengecek pesawatnya sebelum diterbangkan dari bandara Nusawiru Cijulang, (photo : Pikiran Rakyat)
Uji Terbang N219 di Bandara Nusawiru Dipiloti Oleh Putra Daerah
PANGANDARAN,(PR).- Pesawat perintis jenis N219 melakukan uji terbang di atas wilayah Kabupaten Pangandaran dan sekitarnya melalui bandara Nusawiru Cijulang, Rabu, 17 Juli 2019.
Pesawat bertuliskan Produk Anak Bangsa Hadir Untuk Negeri di badan pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia itu dipiloti oleh seorang Kapten asal putra daerah Kabupaten Pangandaran.
Adi Budi seorang pilot pesawat perintis N219 mengaku merupakan warga Kab. Pangandaran yang beralamat di Dusun Cibarengkok, Kecamatan Cijulang.
"Saya asli Cibarengkok Cijulang, dari putra daerah," ungkap Adi beberapa saat sebelum naik ke pesawat di bandara Nusawiru, Rabu, 17 Juli 2019.
Menurut Adi, Pangandaran cocok untuk melakukan pengujian pesawat, pasalnya kalau di Bandung elevasinya tinggi sedangkan untuk di Pangandaran elevasinya selevel.
"Jadi untuk pengujian pesawat di Nusawiru bagus. Kita gunakan dua pilot, saya dan teman saya," ujar Adi yang mengaku sudah dari sejak tahun 1991 melakukan uji terbang pesawat.
Adi pernah juga disuruh ngantar pesawat ke Afrika dan Arab Saudi.
Selama 3 bulan
Koordinator Infrastruktur Test Area N219 PT Dirgantara Indonesia, Dedi Suhendi mengatakan, rencana uji terbang pesawat N219 akan dilakukan di Pangandaran selama 3 bulan.
Menurut Dedi, uji terbang pesawat dinilai kritikal sehingga penerbangan tidak boleh di atas populasi area atau tidak boleh di atas pemukiman warga.
"Uji terbang pesawat N219 sudah dilakukan beberapa kali seperti Bandung, sekarang di Pangandaran mungkin ke depan di daerah mana, sampai sertifikatnya dikeluarkan," ungkap Dedi kepada wartawan Kabar Priangan, Agus Kusnadi.
Dirinya mengatakan, pada pelaksanaan uji terbang pesawat N219 diawaki sebanyak 2 pilot dan 3 crew mekanik dengan lama penerbangan sekitar 2 jam.
"Pilotnya juga bukan pilot asal bisa bawa pesawat aja, tetapi pilot khusus yang bisa membaca kondisi cuaca dan seluruh bagian pesawat termasuk montir," ujarnya
Sementara Kepala Bandara Nusawiru Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat, Hendra Gunawan menginformasikan, bahwa kondisi cuaca saat ini di wilayah Kab Pangandaran cukup bagus, sehingga uji terbang pesawat tidak mendapat kendala.
Hendra juga mengatakan, rencana perpanjangan runway di bandara Nusawiru akan dilakukan pada tahun 2020. Panjang runway saat ini hanya 1.400 meter.
"Rencananya tahun depan runway akan diperpanjang menjadi 1.850 meter," ujarnya.
Ditanya soal kesiapan untuk pengembangan bandara Nusawiru, Hendra mengatakan, segala macam perlengkapan bandara baik sarana maupun prasarana nya sudah lengkap.
(Pikiran Rakyat)
0 Response to "Pesawat N219 Uji Terbang di Pangandaran Selama 3 Bulan"
Post a Comment