Saat Sukhoi dan F16 TNI AU Membombardir Pertahanan Udara Musuh

09 September 2018


Wilayah pertahanan udara musuh dibombardir dua pesawat tempur strategis TNI AU, Sukhoi Su27/30 dan F16 Fighting Falcon (photo : TNI AU)

JAKARTA, KOMPAS – Hari pertama Latihan Gabungan TNI dengan sandi Dharma Yudha 2019 di Situbondo Jawa Timur, Senin (9/9/2019), diwarnai demonstrasi kecanggihan dua pesawat tempur andalan TNI AU, Sukhoi Su27/30 dan F16 Fighting Falcon melakukan demonstrasi paket penyerangan komposit atau composit striker ke pertahanan udara musuh. Composit strike berupa manuver serangan dadakan ke pertahanan udara musuh atau suppression enemy’s air defence (SEAD).

Composit strike di awali dengan operasi pengamatan udara pada ketinggian 18000 kaki oleh pesawat Boeing B737 Intai Maritim dari Skadron Udara 5 Lanud Sultan Hasanuddin Makassar. Setelah mendapatkan informasi tentang sasaran pertahanan udara musuh, Komando Tugas Udara Gabungan (Kogasudgab) TNI AU segera menganalisis sasaran dan mengerahkan satu paket penyerang komposit untuk membombardir kekuatan pertahanan udara musuh.

Salah satu pesawat tempur strategis TNI AU Sukhoi Su 27/30 tengah melakukan manuver dalam penyerangan komposit ke wilayah pertahanan udara musuh (photo : TNI AU)

Pesawat tempur strategis Sukhoi Su27/30 dengan tanda panggilan (callsign) Thunder berfungsi sebagai penyerang pendadakan menggunakan bom jenis OFAB-250. Sukhoi berada di belakang 4 F16 Fighting Falcon dengan callsign Falcon yang berfungsi sebagai sweeper.

Setelah itu disusul dengan serangan gelombang kedua, oleh 4 Sukhoi Su27/30 Flanker yang membawa bom jenis OFAB-250 dan 4 pesawat T50i Golden membawa bom jenis Mk-82. Sebagai pengawal serangan gelombang kedua adalah empat pesawat Hawk 109/209 Elang.

Serangan pesawat F-16 dengan bom jenis Mk-82 sebagaimana latihan Angkasa Yudha 2019 (photo : Sandriani Permani)

Rangkaian serangan udara yang dilakukan Kogasudgab menggunakan doktrin Operasi Serangan Udara Strategis (OSUS) dan Operasi Lawan Udara Ofensif (OLUO) TNI AU. Tujuan serangan udara menggunakan pesawat tempur strategis TNI AU ini adalah untuk merebut keunggulan udara dari pihak lawan. Setelah itu, operasi lanjutan di darat dan di laut dapat dilakukan dengan aman.

Panglima Kogasudgab TNI AU Marsekal Muda TNI Donny Ermawan saat melaporkan hasil serangan kepada Panglima Kogab TNI, melalui video conference mengatakan, hasil operasi udara gabungan ke sasaran secara serentak menggunakan Large Force Employment (LFE) adalah kehancuran di pusat komando dan pengendalian, pusat logistik, radar, dan pesawat musuh.

Pos Komando Tugas Udara Gabungan tengah memantau sasaran berupa wilayah pertahanan udara musuh yang rencananya dihancurkan menggunakan pesawat tempur strategis (photo : TNI AU)

Sesuai rencana, manuver lapangan Latgab TNI 2019 akan dilaksanakan mulai hari ini, Senin (9/9/2019) hingga puncaknya Kamis (12/9/2019) yang rencananya akan disaksikan oleh Presiden Joko Widodo melalui demonstrasi kekuatan TNI gabungan 3 matra dalam sebuah Fire Power Demo di lapangan penembakan Pusat Latihan Tempur 5 Marinir TNI AL di Baluran, Karangtekok, Situbondo, Jawa Timur.

Menurut Kepala Subdinas Penerangan Umum TNI AU Kolonel Sus Muhammad Yuris, dalam latihan gabungan TNI tahun ini, TNI AU mengerahkan seluruh alat utama sistem persenjataan, baik pesawat tempur, angkut, helikopter, pesawat terbang tanpa awak serta Korps Pasukan Khas.

“Semua kekuatan tersebut untuk melaksanakan seluruh rangkaian operasi gabungan yang telah direncanakan pada Geladi Posko Latgab TNI pada 26 Agustus hingga 3 September 2019 di Kesatrian Sesko TNI Bandung,” ujar Yuris.

(Kompas)

0 Response to "Saat Sukhoi dan F16 TNI AU Membombardir Pertahanan Udara Musuh"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel