10 KAL dan Combat Boat TNI AL ini Perkuat Koarmada I, Koarmada II, dan Koarmada III
11 Desember 2019
KSAL menyebut, kapal Combat Boat yang baru diserahkan memiliki teknologi yang canggih dengan kecepatan 100 km per jam atau 45 knot (photo : TNI AL)
Kapal Perang Baru TNI AL Segera Perkuat Selat Malaka
PRO BINTAN – TNI AL kembali memperkuat pertahanan negara dengan penambahan alat utama sistem senjata (alutsista).
10 unit kapal perang baru yang dilengkapi teknologi canggih dan kecepatan tinggi terdiri 4 unit KAL 28 M dan 6 unit Combat Boat AL D-18 siap dioperasikan di seluruh pangkalan di bawah TNI AL termasuk pangkalan Selat Malaka.
Penyerahan 10 unit kapal perang ini dihadiri langsung Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Siwi Sukma Adji di Dermaga Fasharkan Mentigi di Tanjunguban, Bintan, Kepulauan Riau pada Senin (9/12) siang.
KSAL Laksamana TNI Siwi Sukma Adji mengatakan, Alutsista TNI AL sudah hampir 40 persen. Akan tetapi, TNI AL akan terus secara bertahap memenuhi alutsista meski menyesuaikan alokasi anggaran.
Kapal perang baru ini, kata KSAL, dibuat empat perusahaan galangan kapal dalam negeri yang berada di industri galangan strategis nasional yang ada di Batam.
Empat perusahaan itu ialah PT Palindo Marine, PT Lims Nautical Shipyard, PT Citra Shipyard dan PT Global Mandiri.
Combat boat kelas D-18 TNI AL (photo : BatamPos)
“Ada 10 unit kapal baru, 4 unit KAL 28 M dan 6 unit Combat Boat,” sebut KSAL.
Siwi menjelaskan, mengingat Indonesia merupakan negara Kepulauan, alutsista yang dibutuhkan ialah alutsista yang bisa bergerak cepat dan memobilisasi pasukan khusus dalam melaksanakan konsep peperangan atau pun dalam rangka penegakkan kedaulatan dan hukum.
“Teknologi kapal saat ini dengan kecepatan tinggi, karena itu kita harus mampu mengimbangi dengan perkembangan teknologi saat ini,” katanya.
KSAL menyebut, kapal Combat Boat yang baru diserahkan memiliki teknologi yang canggih dengan kecepatan 100 km per jam atau 45 knot.
Ia juga menyebut, kapal-kapal yang baru diserahkan akan memperkuat beberapa pangkalan TNI AL diantaranya di Selat Malaka, Banten, Banyuwangi, dan wilayah Timur.
Ia juga menyampaikan bahwa pembuatan kapal ini merupakan kerja sama yang baik dari pihak swasta karena sudah berkontribusi terhadap pertahanan negara.
“Kapal ini 100 persen karya anak bangsa, dibuat tangan anak bangsa,” ujarnya.
Ia berharap prajurit yang menggunakannya bisa memaksimalkan pengoperasian kapal ini dan merawatnya.
Kapal patroli kelas KAL28 (photo : jkgr)
Pada kesempatan itu, KSAL menyaksikan penandatanganan berita acara penyerahan kapal dari para direktur empat perusahaan ke Kadismatal Laksamana Pertama TNI Budi Sulistyo.
Kemudian dilanjutkan penyerahan dari Kadismatal Laksamana Pertama TNI Budi Sulistyo ke Aslog KSAL Laksamana Muda TNI Moelyanto, rombongan meninjau kapal dan ramah tamah.
Untuk diketahui, dua unit KAL 28 M produksi PT Lims Nautical Shipyard yang akan memperkuat jajaran Koarmada I diberi nama KAL Iboih (IBH) I-1-71 dan KAL Sorake (SRK) I-2-18, sedangkan dua unit KAL 28 M produksi PT Palindo Marine diberi nama KAL Talise (TLS) II-6-65 dan KAL Lalos (LLS) II-8-34.
Selain KAL 28 M, ada Combat Boat AL D-18 satu unit dari PT Infinity Global Mandiri yang akan memperkuat jajaran Koarmada II dan diberi nama Patkamla Balaroa (BLR) II-6-66, dua unit Combat Boat AL D-18 dari PT Citra Shipyard diberi nama Patkamla Gorar (GRR) III-9-19 dan Patkamla Wasur (WSR) III-11-16, serta tiga unit produksi PT Palindo Marine diantaranya Patkamla Binanga (BNG) II-6-67, Patkamla Santiago (STG) II-8-35, Patkamla Kastela (KTL) III-14-13 untuk memperkuat jajaran Koarmada III. KAL 28 M ini, memiliki spesifikasi panjang 28,98 meter, lebar 6,2 meter, dengan berat 90 ton.
Kapal tersebut memiliki kecepatan maksimal 28 knots, dengan kecepatan jelajah 18 knots, dan membawa ABK sebanyak 15 orang, serta mampu berlayar dengan endurance selama 3 hari. Sedangkan Combat Boat AL D-18 memiliki spesifikasi panjang 18 meter, lebar 4,5 meter, dengan berat 20 ton dengan kecepatan maksimal 45 knots.
(ProBintan)
KSAL menyebut, kapal Combat Boat yang baru diserahkan memiliki teknologi yang canggih dengan kecepatan 100 km per jam atau 45 knot (photo : TNI AL)
Kapal Perang Baru TNI AL Segera Perkuat Selat Malaka
PRO BINTAN – TNI AL kembali memperkuat pertahanan negara dengan penambahan alat utama sistem senjata (alutsista).
10 unit kapal perang baru yang dilengkapi teknologi canggih dan kecepatan tinggi terdiri 4 unit KAL 28 M dan 6 unit Combat Boat AL D-18 siap dioperasikan di seluruh pangkalan di bawah TNI AL termasuk pangkalan Selat Malaka.
Penyerahan 10 unit kapal perang ini dihadiri langsung Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Siwi Sukma Adji di Dermaga Fasharkan Mentigi di Tanjunguban, Bintan, Kepulauan Riau pada Senin (9/12) siang.
KSAL Laksamana TNI Siwi Sukma Adji mengatakan, Alutsista TNI AL sudah hampir 40 persen. Akan tetapi, TNI AL akan terus secara bertahap memenuhi alutsista meski menyesuaikan alokasi anggaran.
Kapal perang baru ini, kata KSAL, dibuat empat perusahaan galangan kapal dalam negeri yang berada di industri galangan strategis nasional yang ada di Batam.
Empat perusahaan itu ialah PT Palindo Marine, PT Lims Nautical Shipyard, PT Citra Shipyard dan PT Global Mandiri.
Combat boat kelas D-18 TNI AL (photo : BatamPos)
“Ada 10 unit kapal baru, 4 unit KAL 28 M dan 6 unit Combat Boat,” sebut KSAL.
Siwi menjelaskan, mengingat Indonesia merupakan negara Kepulauan, alutsista yang dibutuhkan ialah alutsista yang bisa bergerak cepat dan memobilisasi pasukan khusus dalam melaksanakan konsep peperangan atau pun dalam rangka penegakkan kedaulatan dan hukum.
“Teknologi kapal saat ini dengan kecepatan tinggi, karena itu kita harus mampu mengimbangi dengan perkembangan teknologi saat ini,” katanya.
KSAL menyebut, kapal Combat Boat yang baru diserahkan memiliki teknologi yang canggih dengan kecepatan 100 km per jam atau 45 knot.
Ia juga menyebut, kapal-kapal yang baru diserahkan akan memperkuat beberapa pangkalan TNI AL diantaranya di Selat Malaka, Banten, Banyuwangi, dan wilayah Timur.
Ia juga menyampaikan bahwa pembuatan kapal ini merupakan kerja sama yang baik dari pihak swasta karena sudah berkontribusi terhadap pertahanan negara.
“Kapal ini 100 persen karya anak bangsa, dibuat tangan anak bangsa,” ujarnya.
Ia berharap prajurit yang menggunakannya bisa memaksimalkan pengoperasian kapal ini dan merawatnya.
Kapal patroli kelas KAL28 (photo : jkgr)
Pada kesempatan itu, KSAL menyaksikan penandatanganan berita acara penyerahan kapal dari para direktur empat perusahaan ke Kadismatal Laksamana Pertama TNI Budi Sulistyo.
Kemudian dilanjutkan penyerahan dari Kadismatal Laksamana Pertama TNI Budi Sulistyo ke Aslog KSAL Laksamana Muda TNI Moelyanto, rombongan meninjau kapal dan ramah tamah.
Untuk diketahui, dua unit KAL 28 M produksi PT Lims Nautical Shipyard yang akan memperkuat jajaran Koarmada I diberi nama KAL Iboih (IBH) I-1-71 dan KAL Sorake (SRK) I-2-18, sedangkan dua unit KAL 28 M produksi PT Palindo Marine diberi nama KAL Talise (TLS) II-6-65 dan KAL Lalos (LLS) II-8-34.
Selain KAL 28 M, ada Combat Boat AL D-18 satu unit dari PT Infinity Global Mandiri yang akan memperkuat jajaran Koarmada II dan diberi nama Patkamla Balaroa (BLR) II-6-66, dua unit Combat Boat AL D-18 dari PT Citra Shipyard diberi nama Patkamla Gorar (GRR) III-9-19 dan Patkamla Wasur (WSR) III-11-16, serta tiga unit produksi PT Palindo Marine diantaranya Patkamla Binanga (BNG) II-6-67, Patkamla Santiago (STG) II-8-35, Patkamla Kastela (KTL) III-14-13 untuk memperkuat jajaran Koarmada III. KAL 28 M ini, memiliki spesifikasi panjang 28,98 meter, lebar 6,2 meter, dengan berat 90 ton.
Kapal tersebut memiliki kecepatan maksimal 28 knots, dengan kecepatan jelajah 18 knots, dan membawa ABK sebanyak 15 orang, serta mampu berlayar dengan endurance selama 3 hari. Sedangkan Combat Boat AL D-18 memiliki spesifikasi panjang 18 meter, lebar 4,5 meter, dengan berat 20 ton dengan kecepatan maksimal 45 knots.
(ProBintan)
0 Response to "10 KAL dan Combat Boat TNI AL ini Perkuat Koarmada I, Koarmada II, dan Koarmada III"
Post a Comment