F-16 TNI AU Siap untuk Misi BVR dan Penyerangan Presisi di 2020
22 Desember 2019
Melihat laman instagram Indonesian_Airforce meskipun statusnya adalah Unofficial Account of Indonesian Airforce (TNI AU) pada gambar yang diposting pada hari Sabtu (21/12) terlihat satu foto baru dari pesawat F-16 TNI AU.
Di hanggar pesawat F-16 di Skadron Udara 3 Iswahjudi, Madiun, pesawat F-16C/D bernomor seri TS-1640 terlihat menenteng rudal AGM-65 Maverick dan dilengkapi Sniper targeting pod, kemudian di depan pesawat telah siap rudal Beyond Visual Range jenis AIM-120 AMRAAM. Lalu bagaimana menjelaskannya ?
Saat ini di Skadron Udara 3 Madiun dalam 1 skadron terdiri dari 2 tipe pesawat yaitu F-16A/B yang sedang melaksanakan MLU dan F-16C/D block 52ID hasil hibah AS dan telah menjalani upgrade terlebih dahulu di Hill AFB dulu sebelum kedatangannya.
Targeting pod merupakan peralatan untuk menuntun kepada target dalam misi serangan ke darat agar bom presisi dapat sampai tepat sasaran ke target tersebut. Lockheed Martin Sniper adalah pod penargetan yang berfungsi untuk memberikan identifikasi target positif, pelacakan otonom, pemberian koordinat GPS, serta panduan bagi senjata presisi dari jarak jauh.
Pesawat F-16A/B setelah menjalani program MLU (Mid Life Update) akan menggotong targeting pod buatan Lockheed Martin yang telah dilengkapi dengan sensor FLIR (Forward Looking Infra Red), kamera TV dan pengarah laser ini, sedangkan F-16C/D block 52ID belum ada program untuk ini. Sampai saat ini belum ada pesawat F-16A/B hasil MLU yang selesai, sehingga Sniper targeting pod ini dipinjamkan dulu sementara ke pesawat F-16C/D. Dengan targeting pod, pesawat TNI AU dapat mulai dipasang bom presisi semisal GBU series atau JDAM yang mungkin segera akan dipesan.
Pesawat F-16C/D block 52ID memilik radar AN/APG-68 memang telah mampu menghadapi misi BVR dan mengusung rudal AMRAAM, berbeda dengan F-16A/B dimana perlu peningkatan dengan paket MLU, jadi pada Fire Control Radar Westinghouse AN/APG-66 (V2) akan dilengkapi dengan pengolah data sinyal yang sama sekali baru. Ini memungkinkan mode track-while-scan hingga sepuluh target yang berbeda serta kemampuan six-on-six pada rudal AIM-120 AMRAAM. Fitur lain termasuk peningkatan 25% dalam jangkauan deteksi dan pelacakan.
AIM-120 AMRAAM sendiri adalah rudal bertipe active radar homing dimana rudal berisi transceiver radar dan elektronik yang diperlukan untuk menemukan dan melacak targetnya secara mandiri, artinya setelah pesawat tempur melepaskannya maka rudal akan dipandu dari radar pada rudal itu sendiri untuk mencapai targetnya.
Pada bulan Maret 2016 lalu DSCA menyetujui penjualan 36 rudal AIM-120C7 AMRAAM kepada Indonesia. Jika satu pesawat F-16 membawa 2 rudal ini, maka ada 18 pesawat F-16 yang dapat dilengkapinya, artinya selain 10 pesawat F-16A/B ada 6 lagi pesawat F-16C/D yang dapat membawa rudal berjarak 120km ini.
Jadi pesan yang ingin disampaikan dari foto tersebut adalah bahwa pesanan rudal AMRAAM telah tiba, Sniper targeting pod telah tiba juga, sehingga pada tahun 2020 TNI AU telah siap mengemban misi Beyond-Virtual-Range dan misi penyerangan presisi, kita tunggu saja jenis apakah munisi presisi yang akan dipesan oleh TNI AU.
(Defense Studies)
0 Response to "F-16 TNI AU Siap untuk Misi BVR dan Penyerangan Presisi di 2020"
Post a Comment