F-16C Viper Dan F-4 Phantom Jadi Bahan Uji Cuba Radar S-400 Turki
jejakdefence - Mungkin saat ini Amerika Serikat dan Rusia sedang harap-garap cemas , salah satu sebabnya adalah apa yang sedang dilakukan Turki terkait sistem S-400 . Seperti di siarkan banyak media internasional, di Lanud Mürted, tak jauh dari Ankara, Turki sedang melakukan latihan uji terbang rendah dan tinggi F-16C Viper dan F-4 Phantom.
Tujuannya nyabtak lain untuk menguji kemampuan radar S-400, yang di predeksi bakal beroperasi penuh di Ankara pada April 2020.
Mungkin banyak bertanya kenapa rusia ikut cemas. Alasan nya tentu Rusia akan cemas ,jika saat turki mencuba dan hasil nya kurang optimal , tentu bisa jadi taruhan untuk pemasaran s-400 kedepan nya.
Sementara bagi AS, F-16 yang masih jadi bagian kekuatan pemukul utama NATO, bisa jadi akan ‘ditelanjangi’ oleh deteksi radar s-400 ini. Tapi itu semua baru sebatas asumsi, lantaran uji coba radar S-400 baru dimulai kemarin dan hari ini di Lanud Mürted.
Uji deteksi pada sasaran yang terbang rendah merupakan tantangan tersendiri bagi sistem radar hanud S-400, mengingat kemampuan utama S-400 adalah sebagai rudal hanud jarak sedang/jauh dengan sasaran yang terbang di ketinggian.
Mengutip sumber dari thedrive, disebutkan dari video footage nampak F-16 dan F-4 yang terbang di Lanud Mürted dan dibawahnya terdapat radar-radar yang diduga adalah 91N6E atau (surveillance and acquisition radar) dan 96L6E atau (air search and acquisition radar) dan 40V6M atau (low flying target detector radar).
Tau kah kalian 91N6E dan 86l6E digadang sebagai instrumen radar untuk menghadapi sasaran yang terbang di ketinggian maksimum, yang dapat mengendus sasaran stealth dari jarak 150 km ini mampu melacak 100 sasaran secara simultan.
Sementara 40V6M dengan menara monopole dipersiapkan untuk mengendus sasaran yang terbang rendah.
TerLepas dari itu, sistem radar utama pada S-400 adalah 92N6E atau “Grave Stone.
Radar ini menggunakan antena microwave yang dapat mengendalikan sampai 12 peluncur rudal dan menghajar sasaran di jarak 400 km.
Sedangkan Para analis militer global menyebut uji deteksi radar S-400 dilakukan Turki ini, lebih untuk memastikan bahwa radar S-400 dapat berfungsi dengan baik, seperti untuk melihat apakah jet tempur Turki yang buatan barat dapat dibedakan sebagai kawan atau lawan atau (Identification Friend or Foe).
Karena para pejabat militer AS telah memperingatkan bahwa sistem S-400 tidak memenuhi persyaratan interoperabilitas dengan perangkat atau persenjataan buatan dari negara NATO.
Dimana ada suatu kondisi yang diduga radar S-400 nantinya tak bisa membedakan mana pesawat kawan atau lawan.
Uji coba deteksi sistem radar S-400 ini juga kian memastikan AS tidak mungkin menjual jet tempur F-35 ke Turki, alasan nya tetu amerika tidak mau bocoranya informasi rahasia jet tempur stealth ini kepada Rusia.
0 Response to "F-16C Viper Dan F-4 Phantom Jadi Bahan Uji Cuba Radar S-400 Turki"
Post a Comment