Serangkaian Uji Tembak Medium Tank Berlangsung Hingga 30 Agustus
28 Agustus 2018
Uji tembak medium tank Pindad (photo : Pindad)
Medium Tank Buatan Pindad Lakoni Uji Daya Gempur di Cipatat
CIPATAT, AYOKOMANDO.COM--PT Pindad (Persero) melaksanakan uji daya gempur Medium Tank meliputi firing test atau uji tembak pada 27 Agustus 2018 di Pusat Pendidikan Infanteri (Pusdikif) TNI AD Cipatat, Kabupaten Bandung Barat.
Rangkaian uji ini merupakan kegiatan sertifikasi yang dilaksanakan oleh Dislitbangad untuk mengetahui kemampuan daya gempur Medium Tank dalam kondisi baik, memenuhi persyaratan, dan spesifikasi desain.
Acara dihadiri oleh Dankodiklat TNI AD Mayjen TNI A.M. Putranto, Direktur Jenderal Potensi Pertahanan (Dirjen Pothan) Kementerian Pertahanan Bondan Tiara Sofyan, perwira tinggi TNI, serta pejabat Kementerian BUMN. Kabidlaik Kementerian Pertahanan dan Kadislitbangad memberikan testimoni bagaimana proses uji dan sertifikasi Medium Tank hingga saat ini.
Uji daya gempur ini dilakukan untuk menguji fungsi penembakan dari turret 105 mm yang merupakan senjata utama Medium Tank yang memiliki daya hancur besar. Turret Medium Tank dipersenjatai dengan canon kaliber 105 mm yang mampu menembakkan berbagai tipe munisi kaliber 105 mm. Uji tembak dilakukan sejak tanggal 25-30 Agustus 2018.
Uji daya gempur dilakukan pada saat tank statis dan saat kondisi bergerak. Uji ini juga bertujuan untuk menunjukkan kemampuan lock on pada satu titik saat tank bergerak, kemampuan tembak tank dalam kondisi statis dari semua sisi serta kemampuan tembak tank pada sasaran tetap dalam kondisi tank bergerak.
Uji tembak medium tank Pindad (photo : AyoBandung)
Beberapa sesi uji tembak
Selain itu, uji tembak akan dilakukan dalam beberapa sesi. Sesi tembak pertama untuk menembak sasaran jaring pada titik-titik tertentu dengan tipe munisi TPCSDS-T. Sesi kedua akan menembak sasaran plat dengan tipe munisi HEP-T untuk simulasi kemampuan menggempur rantis. Sesi ketiga akan menembak target bergerak dengan tipe munisi TPCSDS tanpa jeda. Sesi tembak keempat yaitu penembakan salvo atau beruntun dengan tipe munisi HE4 TP2 membidik sasaran perkubuan dan plat. Rangkaian uji ini merupakan kegiatan sertifikasi yang dilaksanakan oleh Dislitbangad.
Sebelumnya, Medium Tank telah melalui mine blast test atau uji ketahanan atas ledak ranjau dengan hasil yang memuaskan pada 12 dan 14 Juli 2018, serta uji mobilitas dan performa pada 7-16 Agustus 2018. Pada momen 73 tahun Indonesia juga telah dilaksanakan penyambutan Medium Tank yang telah melalui serangkaian uji untuk mengapresiasi kinerja seluruh tim uji yang terus berupaya untuk menghadirkan tank pertama karya anak bangsa ini dalam kualitas terbaik.
Pindad telah menyelesaikan proses pengembangan Medium Tank mulai dari proses desain sampai dengan prototyping yang dibangun di Indonesia oleh anak bangsa. Kehadiran Medium Tank merupakan bukti bahwa industri pertahanan dalam negeri mampu untuk menghasilkan produk inovatif berteknologi tinggi dalam mendukung kemandirian alutsista menjaga kedaulatan NKRI.
Medium Tank merupakan program panjang dalam membangun penguasaan teknologi menuju kemandirian alutsista dalam negeri. Medium Tank termasuk pada tujuh program pengembangan strategis pemerintah untuk meningkatkan kemampuan BUMNIS agar dapat bersaing dengan industri pertahanan luar negeri. Melalui program kerja sama pengembangan Medium Tank ini, Pindad sudah mendapatkan pengetahuan, pengalaman, dan referensi standar internasional mengenai pengembangan tank.
Uji tembak medium tank Pindad (photo : Ayo Bandung)
Spesifikasi
Medium tank memiliki kemampuan pertahanan balistik dan anti-ancaman ranjau terkini. Medium tank generasi terbaru ini dilengkapi dengan kemampuan daya gempur yang luas mulai dari perlindungan jarak dekat untuk pasukan infantri hingga pertempuran antar-kendaraan tempur.
Medium tank Pindad memiliki bobot 32 ton, power 20 HP/ton, kecepatan maksimal 70 km/jam, dapat menampung tiga orang kru yang terdiri atas komandan, penembak, dan pengemudi, serta memiliki senjata utama turret kaliber 105 mm yang memiliki daya hancur besar.
Medium tank dilengkapi dengan berbagai teknologi terbaru, seperti sistem kewaspadaan mandiri, hunter killer system, perlindungan pasif (laser warning system), battle management system, serta proteksi level 5. Turret medium tank memiliki mekanisme autoloader dengan 12 butir peluru di turret dan 26 butir peluru cadangan di dalam hull.
Desain medium tank dibuat sesuai dengan kriteria kebutuhan dari pengguna, didasarkan pada strategi pertempuran modern dengan kemudahan mobilisasi dari medium tank ini menjadi salah satu keunggulan di samping kemampuannya sendiri.
(Ayo Bandung)
Uji tembak medium tank Pindad (photo : Pindad)
Medium Tank Buatan Pindad Lakoni Uji Daya Gempur di Cipatat
Rangkaian uji ini merupakan kegiatan sertifikasi yang dilaksanakan oleh Dislitbangad untuk mengetahui kemampuan daya gempur Medium Tank dalam kondisi baik, memenuhi persyaratan, dan spesifikasi desain.
Acara dihadiri oleh Dankodiklat TNI AD Mayjen TNI A.M. Putranto, Direktur Jenderal Potensi Pertahanan (Dirjen Pothan) Kementerian Pertahanan Bondan Tiara Sofyan, perwira tinggi TNI, serta pejabat Kementerian BUMN. Kabidlaik Kementerian Pertahanan dan Kadislitbangad memberikan testimoni bagaimana proses uji dan sertifikasi Medium Tank hingga saat ini.
Uji daya gempur ini dilakukan untuk menguji fungsi penembakan dari turret 105 mm yang merupakan senjata utama Medium Tank yang memiliki daya hancur besar. Turret Medium Tank dipersenjatai dengan canon kaliber 105 mm yang mampu menembakkan berbagai tipe munisi kaliber 105 mm. Uji tembak dilakukan sejak tanggal 25-30 Agustus 2018.
Uji daya gempur dilakukan pada saat tank statis dan saat kondisi bergerak. Uji ini juga bertujuan untuk menunjukkan kemampuan lock on pada satu titik saat tank bergerak, kemampuan tembak tank dalam kondisi statis dari semua sisi serta kemampuan tembak tank pada sasaran tetap dalam kondisi tank bergerak.
Uji tembak medium tank Pindad (photo : AyoBandung)
Beberapa sesi uji tembak
Selain itu, uji tembak akan dilakukan dalam beberapa sesi. Sesi tembak pertama untuk menembak sasaran jaring pada titik-titik tertentu dengan tipe munisi TPCSDS-T. Sesi kedua akan menembak sasaran plat dengan tipe munisi HEP-T untuk simulasi kemampuan menggempur rantis. Sesi ketiga akan menembak target bergerak dengan tipe munisi TPCSDS tanpa jeda. Sesi tembak keempat yaitu penembakan salvo atau beruntun dengan tipe munisi HE4 TP2 membidik sasaran perkubuan dan plat. Rangkaian uji ini merupakan kegiatan sertifikasi yang dilaksanakan oleh Dislitbangad.
Sebelumnya, Medium Tank telah melalui mine blast test atau uji ketahanan atas ledak ranjau dengan hasil yang memuaskan pada 12 dan 14 Juli 2018, serta uji mobilitas dan performa pada 7-16 Agustus 2018. Pada momen 73 tahun Indonesia juga telah dilaksanakan penyambutan Medium Tank yang telah melalui serangkaian uji untuk mengapresiasi kinerja seluruh tim uji yang terus berupaya untuk menghadirkan tank pertama karya anak bangsa ini dalam kualitas terbaik.
Pindad telah menyelesaikan proses pengembangan Medium Tank mulai dari proses desain sampai dengan prototyping yang dibangun di Indonesia oleh anak bangsa. Kehadiran Medium Tank merupakan bukti bahwa industri pertahanan dalam negeri mampu untuk menghasilkan produk inovatif berteknologi tinggi dalam mendukung kemandirian alutsista menjaga kedaulatan NKRI.
Medium Tank merupakan program panjang dalam membangun penguasaan teknologi menuju kemandirian alutsista dalam negeri. Medium Tank termasuk pada tujuh program pengembangan strategis pemerintah untuk meningkatkan kemampuan BUMNIS agar dapat bersaing dengan industri pertahanan luar negeri. Melalui program kerja sama pengembangan Medium Tank ini, Pindad sudah mendapatkan pengetahuan, pengalaman, dan referensi standar internasional mengenai pengembangan tank.
Uji tembak medium tank Pindad (photo : Ayo Bandung)
Spesifikasi
Medium tank memiliki kemampuan pertahanan balistik dan anti-ancaman ranjau terkini. Medium tank generasi terbaru ini dilengkapi dengan kemampuan daya gempur yang luas mulai dari perlindungan jarak dekat untuk pasukan infantri hingga pertempuran antar-kendaraan tempur.
Medium tank Pindad memiliki bobot 32 ton, power 20 HP/ton, kecepatan maksimal 70 km/jam, dapat menampung tiga orang kru yang terdiri atas komandan, penembak, dan pengemudi, serta memiliki senjata utama turret kaliber 105 mm yang memiliki daya hancur besar.
Medium tank dilengkapi dengan berbagai teknologi terbaru, seperti sistem kewaspadaan mandiri, hunter killer system, perlindungan pasif (laser warning system), battle management system, serta proteksi level 5. Turret medium tank memiliki mekanisme autoloader dengan 12 butir peluru di turret dan 26 butir peluru cadangan di dalam hull.
Desain medium tank dibuat sesuai dengan kriteria kebutuhan dari pengguna, didasarkan pada strategi pertempuran modern dengan kemudahan mobilisasi dari medium tank ini menjadi salah satu keunggulan di samping kemampuannya sendiri.
(Ayo Bandung)
0 Response to "Serangkaian Uji Tembak Medium Tank Berlangsung Hingga 30 Agustus"
Post a Comment